Potensi Pertanian
Komoditi Tanaman pertanian merupakan salah satu komoditi unggulan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tebo, angka kontribusi sektor pertanian pada tahun 2012 dengan luas tanam 3795 Ha luas Panen 3757 Ha.
Selain itu Sektor pertanian juga merupakan sektor basis yang dinyatakan dengan angka Location Quotient (LQ), relatif tinggi yakni 1,70 hal ini mengindikasikan bahwa lapangan usaha pertanian merupakan lapangan usaha dominan di Kabupaten Tebo yang disumbangkan oleh 3 (tiga) sub sektor yaitu perkebunan 2,24 %, peternakan dan hasil-hasilnya 2,43 %, serta sub sektor kehutanan 2,74 %. Melihat potensi yang dimiliki dan penyerapan tenaga kerja pada bidang usaha ini yang cukup tinggi maka sector pertanian merupakan sector basis unggulan yang memiliki prospektif untuk dikembangkan
Pembangunan pertanian ini terus diupayakan guna untuk meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman pertanian khusus untuk tanaman pangan diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah, selain itu juga diupayakan dengan meningkatkan nilai tambah dari produksi pertanian tersebut menjadi industri rumah tanggah dengan mengolah komoditi pertanian menjadi bahan makanan.
Guna untuk meningkatkan produksi pertanian dengan menggerakan masyarakat bercocok tanam padi di Kabupaten Tebo pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah mencanangkan “program serentak turun kesawah” yang pencanangannya dilakukan oleh Bupati Tebo pada tahun 2011 di desa Tanjung Aur Seberang Kecamatan Serai Serumpun.
Dalam upaya untuk meningkatkan produktifitas pertanian ini secara umum kita masih dihadapkan kepada permasalahan keterbatasan jumlah jaringan irigasi teknis yang kita miliki, kondisi ini menyebabkan pola tanam di daerah ini masih satu kali musim tanam dalam satu tahun, disamping masih terbatasnya SDM petani dalam mengelola kegiatan pertanian, sehingga produktifitas tanaman padi di Kabupaten Tebo pada tahun 2012 rata-rata adalah 4,3 ton/ha, dengan angka produktifitas ini tentunya berdampak terhadap penyediaan beras untuk konsumsi dari produksi sendiri, sehingga Kabupaten Tebo masih mengalami kekurangan beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam daerah dari produksi sendiri sebesar 8.276 ton/thn